+62 896-0162-9632 fatek@ummat.ac.id

Metode Penelitian

Penelitian ini dilakukan untuk memeriksa kualitas dan konsistensi sediaan sirup klorfeniramina maleat yang beredar di apotek-apotek di kota Surabaya. Metode penelitian melibatkan pengambilan sampel secara acak dari berbagai merek sirup klorfeniramina maleat yang tersedia di apotek-apotek di beberapa wilayah di Surabaya. Setiap sampel kemudian diuji di laboratorium untuk analisis fisik, kimia, dan mikrobiologi. Uji fisik meliputi pemeriksaan viskositas, warna, bau, dan kejernihan sirup. Uji kimia mencakup pengukuran konsentrasi klorfeniramina maleat menggunakan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi (HPLC).

Selain itu, pengujian mikrobiologi dilakukan untuk menilai kontaminasi mikroorganisme dalam sediaan. Analisis data dilakukan dengan membandingkan hasil pengujian terhadap standar yang ditetapkan oleh Farmakope Indonesia dan regulasi BPOM untuk sediaan farmasi sirup. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kesesuaian kualitas sirup yang beredar dengan standar yang berlaku serta menentukan apakah ada variasi yang signifikan antar merek yang beredar.

Hasil Penelitian Farmasi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar sampel sirup klorfeniramina maleat yang beredar di apotek Surabaya memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Dari segi fisik, semua sampel memiliki viskositas, warna, dan kejernihan yang sesuai dengan spesifikasi standar. Analisis kimia menggunakan HPLC menunjukkan bahwa konsentrasi klorfeniramina maleat dalam sebagian besar sampel berada dalam rentang yang diizinkan, meskipun terdapat beberapa sampel yang menunjukkan variasi konsentrasi di bawah batas yang diharapkan.

Namun, dari hasil pengujian mikrobiologi, ditemukan beberapa sampel yang terkontaminasi mikroorganisme melebihi batas yang diperbolehkan. Kontaminasi ini menunjukkan kemungkinan masalah dalam proses produksi atau penyimpanan sediaan sirup di apotek. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya kontrol kualitas yang ketat dalam produksi dan distribusi obat sirup untuk memastikan keamanan dan kemanjuran bagi konsumen.

Diskusi

Temuan penelitian ini menunjukkan adanya variasi kualitas antara merek-merek sirup klorfeniramina maleat yang beredar di Surabaya. Variasi ini bisa disebabkan oleh perbedaan dalam proses manufaktur, kualitas bahan baku, dan manajemen distribusi dari produsen. Adanya sampel dengan konsentrasi klorfeniramina maleat yang tidak sesuai standar dapat mempengaruhi efektivitas terapi obat, yang bisa berakibat pada dosis yang tidak tepat bagi pasien.

Selain itu, adanya kontaminasi mikrobiologi dalam beberapa sampel menimbulkan kekhawatiran serius terkait potensi risiko infeksi bagi konsumen, terutama bagi anak-anak atau individu dengan sistem imun yang lemah. Hal ini menekankan perlunya pengawasan yang lebih ketat oleh otoritas kesehatan dan peningkatan kontrol kualitas di seluruh rantai pasokan, mulai dari produksi hingga penjualan di apotek.

Implikasi Farmasi

Implikasi farmasi dari penelitian ini sangat penting, terutama dalam hal memastikan kualitas dan keamanan obat yang beredar di masyarakat. Temuan mengenai variasi konsentrasi dan adanya kontaminasi mikrobiologi mengindikasikan perlunya perbaikan dalam proses produksi, pengawasan mutu, dan manajemen distribusi untuk memastikan setiap produk yang tersedia di pasar memenuhi standar regulasi.

Penggunaan sirup klorfeniramina maleat yang tidak memenuhi standar dapat berpotensi menyebabkan pengobatan yang tidak efektif atau bahkan membahayakan pasien. Oleh karena itu, apotek dan distributor harus bekerja sama dengan produsen dan regulator untuk memastikan bahwa setiap batch produk yang diedarkan telah lulus uji kualitas dan keamanan sesuai standar yang berlaku.

Interaksi Obat

Klorfeniramina maleat adalah antihistamin yang dapat berinteraksi dengan berbagai obat lain, seperti depresan sistem saraf pusat, antidepresan trisiklik, dan obat-obatan yang menyebabkan sedasi. Interaksi ini dapat meningkatkan risiko efek samping seperti kantuk, penurunan kesadaran, dan gangguan pernapasan. Selain itu, klorfeniramina maleat juga dapat meningkatkan efek antikolinergik dari obat lain, seperti atropin, yang dapat menyebabkan mulut kering, sembelit, dan retensi urin.

Penting bagi apoteker untuk mengedukasi pasien mengenai potensi interaksi obat ini, terutama jika mereka mengonsumsi obat-obatan lain secara bersamaan. Pasien juga harus dipantau secara ketat untuk gejala yang tidak diinginkan, dan dosis obat mungkin perlu disesuaikan untuk meminimalkan risiko interaksi yang merugikan.

Pengaruh Kesehatan

Penggunaan sirup klorfeniramina maleat yang tidak memenuhi standar kualitas dapat berdampak negatif pada kesehatan pasien, terutama jika dosis yang diberikan tidak tepat. Konsentrasi obat yang terlalu rendah dapat menyebabkan pengobatan tidak efektif, sementara konsentrasi yang terlalu tinggi dapat menyebabkan efek samping seperti kantuk berlebihan, pusing, dan gangguan kardiovaskular.

Selain itu, kontaminasi mikrobiologi dalam sediaan sirup dapat meningkatkan risiko infeksi pada pasien, terutama pada anak-anak dan individu dengan kekebalan tubuh yang lemah. Pengawasan yang ketat dan praktik kontrol kualitas yang baik di seluruh rantai pasokan farmasi sangat penting untuk memastikan produk obat yang aman dan efektif.

Kesimpulan

Penelitian ini menunjukkan bahwa meskipun sebagian besar sediaan sirup klorfeniramina maleat yang beredar di apotek-apotek di Surabaya memenuhi standar kualitas, terdapat beberapa sampel yang menunjukkan variasi konsentrasi obat dan kontaminasi mikrobiologi. Temuan ini menekankan pentingnya pengawasan yang ketat terhadap proses produksi dan distribusi obat untuk memastikan keamanan dan kemanjuran produk bagi masyarakat.

Penting untuk dilakukan tindakan perbaikan yang mencakup peningkatan standar produksi, pengawasan distribusi, dan edukasi kepada apoteker dan pasien mengenai potensi risiko dan interaksi obat. Dengan demikian, keamanan dan efektivitas terapi yang diberikan kepada pasien dapat lebih terjamin.

Rekomendasi

Diperlukan langkah-langkah perbaikan untuk memastikan bahwa semua sediaan sirup klorfeniramina maleat yang beredar di pasaran memenuhi standar kualitas yang ketat. Produsen obat harus meningkatkan proses kontrol kualitas dan melakukan uji rutin untuk mendeteksi adanya variasi konsentrasi dan kontaminasi mikrobiologi.

Selain itu, disarankan agar regulator kesehatan melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap produk yang beredar di pasaran dan memberikan sanksi bagi produsen yang tidak mematuhi standar. Apotek juga diharapkan untuk lebih selektif dalam memilih produk yang dijual dan memastikan penyimpanan yang benar untuk mencegah terjadinya penurunan kualitas produk